Evaluasi Desain Produk dengan Usability Testing

Reyhan Alhafizal
4 min readMay 12, 2020

--

Sumber: https://www.hotjar.com/blog/website-usability-testing/

Anda membuat sebuah desain produk. Bagaimana caranya mengetahui desain tersebut sudah baik dan memenuhi kebutuhan user? Jika Anda atau tim Anda yang menilai, tentu saja tidak akan objektif. Anda dapat mengevaluasi desain produk Anda dengan Usability Testing. Usability Testing adalah sebuah metode untuk mengevaluasi seberapa mudah dan intuitif desain sebuah produk (dijital). Test dilakukan dengan menguji produk tersebut pada pengguna.

Untuk mengevaluasi produk dengan Usability Testing, diperlukan tiga tahap, yaitu persiapan, pengujian dan analisis.

Pada artikel ini saya akan menggunakan contoh Usability Testing yang sudah saya lakukan untuk penelitian pengalaman pengguna pada aplikasi Moodle sebagai tugas akhir MPPI.

Persiapan

Menyusun skenario

Sebelum menguji produk pada partisipan, Anda perlu membuat skenario Usability Testing. Skenario adalah daftar task yang perlu diselesaikan oleh partisipan saat pengujian.

Contoh skenario:

  1. Melihat pengumuman akademis
  2. Mencari suatu course
  3. Mendaftar (enroll) ke suatu course
  4. Melihat detail course
  5. Melihat isi forum yang ada di course
  6. Mengirimkan balasan di forum
  7. Melihat slot submisi tugas suatu course
  8. Men-submit suatu file ke slot submisi tugas yang ada di course
  9. Melihat event yang ada pada kalender
  10. Menyaring (filter) daftar event pada kalender berdasarkan course
  11. Menyetel pengingat suatu event (set reminder)
  12. Mengirimkan pesan
  13. Melihat profil
  14. Melihat nilai suatu course

Menentukan Metrik

Selain mempersiapkan skenario, Anda juga perlu menyiapkan metrik untuk menilai hasil usability testing. Pada penelitian kami, ada tiga metrik yang digunakan, yaitu:

1. Performance metrics

Objektif: Mengetahui efektivitas & efisiensi aplikasi dilihat dari interaksi pengguna dengan sistem untuk menyelesaikan suatu task.

Alat ukur: Usability testing

Tipe Data: Kuantitatif

Ilustrasi Usability Testing | Sumber: https://hookagency.com/ux-testing/

Pada saat usability testing, kami menghitung persentase kesuksesan task dan waktu setiap task.

2. Self-reported metrics

Objektif: Mengukur pendapat dan kepuasan pengguna terhadap UX aplikasi secara keseluruhan.

Alat ukur: User Experience Questionnaire (UEQ)

Tipe Data: Kualitatif

Contoh UEQ singkat | Sumber: https://ueqtryitout.ueq-research.org/short_ueq_questionnaire.html

User Experience Questionnaire (UEQ) sering digunakan sebagai bagian dari usability testing. UEQ bertujuan untuk mengumpulkan data kualitatif tentang perilaku pengguna saat memakai suatu produk. UEQ berisi 26 pertanyaan mengenai kesan produk dengan jawaban berbentuk skala 1–7.

3. Issue-based metrics

Objektif: Mengidentifikasi masalah yang dirasakan pengguna saat berinteraksi dengan sistem.

Alat ukur: Retrospective think-aloud

Tipe Data: Kualitatif

Illustrasi Retrospective think-aloud | Sumber: https://scele.cs.ui.ac.id/pluginfile.php/61555/mod_resource/content/1/Evaluasi%20Desain%20Interaksi.pdf

Retrospective think-aloud adalah metode yang biasanya dilakukan bersamaan dengan Usability Testing. Dengan metode ini, pengguna diminta mengeluarkan isi pikirannya selama melakukan task yang diminta.

Mengumpulkan partisipan

Setelah menyusun skenario dan menentukan metrik, Anda perlu mengumpulkan partisipan atau partisipan. Tentukan jumlah partisipan sesuai dengan ketersediaan akses ke persona tertentu, jadwal dan sumber daya. Umumnya jumlah partisipan sebanyak 5–10 orang. Setelah itu, kumpulkan partisipan dengan persona yang sesuai dengan target produk Anda.

Pengujian

Ilustrasi Usability Testing | Sumber: https://www.teced.com/services/usability-testing-and-evaluation/lab-usability-testing/

Pada saat pengujian atau testing, penguji memberikan task yang sudah disusun untuk diselesaikan oleh partisipan. Pengujian disarankan untuk direkam — tentu saja dengan persetujuan partisipan — agar dapat dilihat kembali. Saat pengujian, penguji tidak boleh membantu partisipan atau memberi tahu cara melakukan task yang diberikan.

Penguji memperhatikan dan mencatat sikap dan ucapan partisipan selama melakukan task. Catat juga kesulitan yang dialami dan durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan task. Setelah seluruh task diuji, minta pendapat partisipan mengenai desain secara keseluruhan. Kemudian minta partisipan untuk mengisi UEQ.

Analisis

Data yang didapatkan dari sesi pengujian dari berbagai partisipan dikumpulkan dan dianalisis. Dari hasil observasi dan retrospective think-aloud, dapat disimpulkan masalah apa saja yang ada pada masing-masing fitur yang diuji.

Contoh analisis masalah

Hitung rata-rata waktu yang diperlukan masing-masing fitur. Data ini dapat dijadikan evaluasi untuk membuat alur aplikasi lebih efisien dan intuitif.

Contoh analisis waktu

Dari UEQ, kita dapat menganalisis hasilnya menggunakan alat yang disediakan oleh halaman resmi UEQ. Hasil analisis berupa rata-rata nilai pada keenam komponen pengalaman pengguna.

Contoh analisis UEQ

Dari data yang dikumpulkan dan dianalisis, Anda dapat menyimpulkan masalah yang ada pada produk Anda dan fitur apa yang perlu diperbaiki. Setelah itu, Anda dapat melakukan redesain berdasarkan hasil analisis tersebut.

--

--

Reyhan Alhafizal
Reyhan Alhafizal

Written by Reyhan Alhafizal

Computer Science Student at University of Indonesia

No responses yet